Seiring iklim usaha yang semakin
maju seperti sekarang, hal ini juga diikuti oleh volume pengajuan kredit yang
relatif meningkat juga. Pada sebagian orang pengajuan kredit merupakan cara
yang melelahkan dan merepotkan, bahkan terkadang setelah mengeluarkan waktu dan
pikiran yang lumayan banyak, dan juga diikuti dengan sedikit uang pelicin,
tidak sedikit orang yang justru mengalami kekecewaan yang mendalam. Hal ini biasanya
membuat mereka apriori/pesimis dikemudian hari pada saat mereka justru
mempunyai kapasitas untuk diberi fasilitas kredit. Berikut beberapa tips mudah
dalam proses pengajuan kredit. Tentunya dipahami juga, “mudah” disini bukan
dalam artian disetujui tetapi yang dimaksud adalah relatif lebih cepat dalam
keputusan (disetujui atau reject) dan tidak banyak mengeluarkan waktu dan
tenaga.
Pertama, hal ini tentunya diawali dengan melampirkan persyaratan
identitas pribadi, biasanya yang umum KTP, Kartu Keluarga, dan rek tabungan.
Pastikan data KTP yang tertera baik pihak suami atau istri sesuai dengan data
yang di Kartu Keluarga baik nama, tanggal lahir, alamat, dll. Karena dalam
beberapa kasus hal ini merepotkan karena data yang tidak sama. Misal, nama di
KK beda dengan KTP karena nama di KTP adalah nama haji, atau biasanya tradisi
orang madura setelah mempunyai anak nama berubah sesuai nama anak pertama. Atau
yang sering terjadi ketidaksesuaian alamat KTP dan alamat domisili. Nah artinya
pastikan semua data yang tertera sesuai dengan data yang lain.
Kedua, Rek tabungan. Pada pemahaman beberapa orang tentang
persyaratan copy rek tabungan untuk mengetahui seberapa banyak uang yang
disimpan di tabungan. Dan yang menggelikan lagi sebelum menyerahkan bukti
rek tab, biasanya nasabah menyetorkan sejumlah uang ke dalam tabungan mereka.
Hal ini dijamin tidak berguna, karena pada dasarnya print out rek tabungan
(biasanya 3 bln terakhir) untuk mengetahui mutasi debet dan kredit nasabah
setiap hari, setiap minggu, dan setiap bulan (untuk profesi pengusaha) dan
untuk mengetahui gaji seorang karyawan setiap bulan (tentunya untuk dicocokkan
lampiran slip gaji). Dari situ biasanya dapat diketahui sejauh mana kapasitas
nasabah tersebut. Jadi usahakan bagi profesi karyawan hati-hati dalam menjawab
jumlah gaji karena hal itu disesuaikan dengan mutasi tabungan, kecuali mutasi
tabungan yang disesuaikan dengan penyampaian gaji (biasanya hal ini disertai
dengan sedikit modifikasi copy mutasi rek tabungan yang beresiko reject, namun
justru dalam beberapa kasus pihak bank dikelabui dengan data modifikasi
tersebut). Jadi biasakan dalam transaksi bisnis menggunakan tabungan dan rutin
untuk di up date bulanan. Artinya tidak lagi perlu repot-repot untuk cari
pinjaman untuk disetor ke bank yang nantinya ditarik lagi.......
Ketiga, data pendukung. Data ini biasanya berupa NPWP atau copy
kartu kredit atau melampirkan history pembayaran apabila mempunyai kredit
kendaraan sebelumnya. Apabila di lampiran history pembayaran tersebut terlihat
tepat sebelum jatuh tempo (tidak ada keterlambatan) niscaya hal ini membantu
pihak bank menganalisa kredit. Dan sebaliknya, walaupun tidak melampirkan
tetapi apabila ybs tercatat pernah atau masih mempunyai kredit yang bermasalah,
pihak kreditur akan mengetahuinya dan hal itu akan menyulitkan pengajuan.
Keempat, survey lapangan. Setelah data utama dilengkapi biasanya
pihak kreditur melakukan survey lapangan. Hal yang sering terjadi biasanya
pihak nasabah memberikan sejumlah uang sebagai pelicin untuk melancarkan proses
pengajuan kredit. Hal tersebut sangatlah kecil pengaruhnya karena walaupun
disetujui saya yakin bukan karena uang pelicin itu sebabnya tetapi sebenarnya
memang karena orang tersebut punya kapasitas yang cukup. Dan faktanya petugas
survey biasanya sangat kecil peranannya dalam menentukan hasil analisa kredit.
Pihak yang paling menentukan adalah analis kredit yang justru biasanya tidak
pernah bertatap muka dengan nasabah dengan mempertimbangkan data formulir,
identitas, survey lapangan dan data BI checking. Artinya pada proses ini tidak
perlu repot-repot memberikan sejumlah uang pelicin, tetapi bersikap apa adanya
sesuaikan aktivitas usaha dengan nilai kredit yang diajukan.
Nah dari beberapa uraian singkat
diatas hendaknya disikapi dengan bijaksana, arti sebenarnya bahwa apabila
beberapa point diatas telah dipenuhi, sebenarnya orang tidak perlu repot-repot
mengkondisikan suasana karena semua akan berjalan dengan lancar dan cepat. Dan
apabila point-point diatas belum dipenuhi, hendaknya jangan memaksakan karena
selain mengorbankan waktu, pikiran, bahkan materi... ujung-ujungnya pengajuaan
kredit ditolak alias direject. Lebih baik menunggu beberapa saat sampai
point-point tersebut terpenuhi baru mengajukan formulir kredit. Semoga
bermanfaat
0 komentar:
Posting Komentar