Sabtu, 12 April 2014

TIPS PENGAJUAN KREDIT CEPAT DISETUJUI


Seiring iklim usaha yang semakin maju seperti sekarang, hal ini juga diikuti oleh volume pengajuan kredit yang relatif meningkat juga. Pada sebagian orang pengajuan kredit merupakan cara yang melelahkan dan merepotkan, bahkan terkadang setelah mengeluarkan waktu dan pikiran yang lumayan banyak, dan juga diikuti dengan sedikit uang pelicin, tidak sedikit orang yang justru mengalami kekecewaan yang mendalam. Hal ini biasanya membuat mereka apriori/pesimis dikemudian hari pada saat mereka justru mempunyai kapasitas untuk diberi fasilitas kredit. Berikut beberapa tips mudah dalam proses pengajuan kredit. Tentunya dipahami juga, “mudah” disini bukan dalam artian disetujui tetapi yang dimaksud adalah relatif lebih cepat dalam keputusan (disetujui atau reject) dan tidak banyak mengeluarkan waktu dan tenaga.
Pertama, hal ini tentunya diawali dengan melampirkan persyaratan identitas pribadi, biasanya yang umum KTP, Kartu Keluarga, dan rek tabungan. Pastikan data KTP yang tertera baik pihak suami atau istri sesuai dengan data yang di Kartu Keluarga baik nama, tanggal lahir, alamat, dll. Karena dalam beberapa kasus hal ini merepotkan karena data yang tidak sama. Misal, nama di KK beda dengan KTP karena nama di KTP adalah nama haji, atau biasanya tradisi orang madura setelah mempunyai anak nama berubah sesuai nama anak pertama. Atau yang sering terjadi ketidaksesuaian alamat KTP dan alamat domisili. Nah artinya pastikan semua data yang tertera sesuai dengan data yang lain.
Kedua, Rek tabungan. Pada pemahaman beberapa orang tentang persyaratan copy rek tabungan untuk mengetahui seberapa banyak uang yang disimpan di tabungan. Dan yang menggelikan lagi  sebelum menyerahkan bukti rek tab, biasanya nasabah menyetorkan sejumlah uang ke dalam tabungan mereka. Hal ini dijamin tidak berguna, karena pada dasarnya print out rek tabungan (biasanya 3 bln terakhir) untuk mengetahui mutasi debet dan kredit nasabah setiap hari, setiap minggu, dan setiap bulan (untuk profesi pengusaha) dan untuk mengetahui gaji seorang karyawan setiap bulan (tentunya untuk dicocokkan lampiran slip gaji). Dari situ biasanya dapat diketahui sejauh mana kapasitas nasabah tersebut. Jadi usahakan bagi profesi karyawan hati-hati dalam menjawab jumlah gaji karena hal itu disesuaikan dengan mutasi tabungan, kecuali mutasi tabungan yang disesuaikan dengan penyampaian gaji (biasanya hal ini disertai dengan sedikit modifikasi copy mutasi rek tabungan yang beresiko reject, namun justru dalam beberapa kasus pihak bank dikelabui dengan data modifikasi tersebut). Jadi biasakan dalam transaksi bisnis menggunakan tabungan dan rutin untuk di up date bulanan. Artinya tidak lagi perlu repot-repot untuk cari pinjaman untuk disetor ke bank yang nantinya ditarik lagi.......
Ketiga, data pendukung. Data ini biasanya berupa NPWP atau copy kartu kredit atau melampirkan history pembayaran apabila mempunyai kredit kendaraan sebelumnya. Apabila di lampiran history pembayaran tersebut terlihat tepat sebelum jatuh tempo (tidak ada keterlambatan) niscaya hal ini membantu pihak bank menganalisa kredit. Dan sebaliknya, walaupun tidak melampirkan tetapi apabila ybs tercatat pernah atau masih mempunyai kredit yang bermasalah, pihak kreditur akan mengetahuinya dan hal itu akan menyulitkan pengajuan.
Keempat, survey lapangan. Setelah data utama dilengkapi biasanya pihak kreditur melakukan survey lapangan. Hal yang sering terjadi biasanya pihak nasabah memberikan sejumlah uang sebagai pelicin untuk melancarkan proses pengajuan kredit. Hal tersebut sangatlah kecil pengaruhnya karena walaupun disetujui saya yakin bukan karena uang pelicin itu sebabnya tetapi sebenarnya memang karena orang tersebut punya kapasitas yang cukup. Dan faktanya petugas survey biasanya sangat kecil peranannya dalam menentukan hasil analisa kredit. Pihak yang paling menentukan adalah analis kredit yang justru biasanya tidak pernah bertatap muka dengan nasabah dengan mempertimbangkan data formulir, identitas, survey lapangan dan data BI checking. Artinya pada proses ini tidak perlu repot-repot memberikan sejumlah uang pelicin, tetapi bersikap apa adanya sesuaikan aktivitas usaha dengan nilai kredit yang diajukan.
Nah dari beberapa uraian singkat diatas hendaknya disikapi dengan bijaksana, arti sebenarnya bahwa apabila beberapa point diatas telah dipenuhi, sebenarnya orang tidak perlu repot-repot mengkondisikan suasana karena semua akan berjalan dengan lancar dan cepat. Dan apabila point-point diatas belum dipenuhi, hendaknya jangan memaksakan karena selain mengorbankan waktu, pikiran, bahkan materi... ujung-ujungnya pengajuaan kredit ditolak alias direject. Lebih baik menunggu beberapa saat sampai point-point tersebut terpenuhi baru mengajukan formulir kredit. Semoga bermanfaat

0 komentar:

Posting Komentar